A.
Sejarah
Softball
Permainan softball diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat). Permainan softball pertama kali dimainkan di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan pada tahun 1916 diperbaiki oleh Matthew.
Pada tahun 1930, ada perubahan permainan dari indoor ke outdoor oleh H. Ficher dan M.J Ponley. Pada tahun 1968, permainan softball diperkenalkan di Asia, khusunya pada kejuaraan di Manila. Softball pertama kalinya dipertandingkan di Indonesia pada PON VII di Surabaya tahun 1969.
Permainan softball diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat). Permainan softball pertama kali dimainkan di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan pada tahun 1916 diperbaiki oleh Matthew.
Pada tahun 1930, ada perubahan permainan dari indoor ke outdoor oleh H. Ficher dan M.J Ponley. Pada tahun 1968, permainan softball diperkenalkan di Asia, khusunya pada kejuaraan di Manila. Softball pertama kalinya dipertandingkan di Indonesia pada PON VII di Surabaya tahun 1969.
A.
Peraturan
Permainan Softball
a.
Lapangan
Lapangan softball berbentuk segi empat, panjang setiap sisinya 16,76 m. Ukuran lapangan softball adalah sebagai berikut.
Lapangan softball berbentuk segi empat, panjang setiap sisinya 16,76 m. Ukuran lapangan softball adalah sebagai berikut.
- Panjang setiap sisinya 16,76 m.
- Jarak dari home base ke tempat
pelempar adalah 13,07 m.
- Tempat pelempar berdiri (pitcher
plate), berukuran ± 60 × 15 m.
- Permainan softball mempunyai tiga
tempat hinggap pelari yang disebut base. Base terdiri atas base I, II, dan
III, sedang base IV langsung dilewati. Base IV merupakan tempat untuk
memukul (home base). Setiap base terbuat dari karet atau kanvas yang
merupakan bantalan, dengan ukuran masingmasing base 38 × 38 cm dan tebal
5-12,5 cm, kecuali home base berukuran 42,5 × 21,5/22 cm sisi puncaknya
berukuran 30 cm.
- Perpanjangan garis dari home base
ke base I dan II disebut garis batas/ sektor, gunanya untuk menentukan
bola itu jatuhnya di dalam atau di luar garis batas.
b.
Perlengkapan Pemain
Setiap tim harus menggunakan seragam softball dan topi yang bernomor, serta alat lain untuk penjaga.
Setiap tim harus menggunakan seragam softball dan topi yang bernomor, serta alat lain untuk penjaga.
Perlengkapan untuk para penjaga,
antara lain:
- Pemain penjaga memakai glove
(semacam sarung tangan) yang terbuat dari kulit agak tebal, berukuran 38 ×
38 cm dan beratnya 283 gram. Untuk penjaga belakang atau Catcher, selain
memakai glove juga mengenakan pelindung muka atau kepala yang disebut
masker/face mark dan pelindung badan yang disebut body protector.
- Bola terbuat dari kulit yang di
dalamnya terdiri atas campuran gabus dan karet. Lingkaran bola 30 cm dan
berat bola 190 gram.
- Alat pemukul atau stick yang
dipakai harus sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh PB PERBASASI
yang panjangnya tidak lebih dari 40 cm.
a.
Peraturan permainan softball
1.
Jumlah pemain dalam satu regu terdiri dari 9 orang
2.
Pertandingan dipimpin oleh wasit, disetiap
base ditempatkan seorang pembantu wasit (umpire) yang disebut base umpire
3.
Lamanya permainan ditentukan oleh inning,
yaitu sebanyak 7 inning. Adapun yang dimaksud satu inning adalah setiap regu
bermain sekali giliran memukul dan sekali giliran menjaga.
4.
Untuk menentukan siapa yang menjadi regu
penjaga (home team/ HT) dan siapa yang menjadi regu pemukul (visiteing team/VT)
harus dilakukan undian (toss) dengan uang logam.
A.
Cara-cara
Bermain Softball
a. Peraturan permainan
Peraturan permainan softball, meliputi:
- Jumlah pemain dalam satu regu
terdiri atas 9 orang.
- Pertandingan dipimpin oleh wasit,
di setiap base ditempatkan seorang pembantu wasit (umpire) yang disebut
base umpire.
- Lamanya permainan ditentukan oleh
inning, yaitu sebanyak 7 inning. Adapun yang dimaksud satu inning adalah
setiap regu bermain sekali giliran memukul dan sekali giliran menjaga.
b. Permainan
- Untuk menentukan siapa yang
menjadi regu penjaga (home team/HT) dan siapa regu pemukul (visiting
team/VT) harus dilakukan undian (toss) dengan uang logam.
- Permainan dilakukan sebanyak tujuh
inning. Untuk pertandingan antarsekolah dapat dibatasi dengan waktu 1½
jam, tetapi dengan catatan sesudah mencapai 5 inning penuh (perjanjian
setempat).
- Apabila suatu regu tidak datang di
lapangan pada waktu bertanding, regu tersebut dinyatakan kalah, dan regu
yang menang dapat nilai 7- 0.
- Nilai tidak dihitung jika
terjadinya bersamaan dengan terjadinya out yang ke-3 di first base atau di
katuk di tempat lain (sebelum mencapai base).
c. Pitching
- Pitcher harus berdiri di pitcher's
plate atau kedua kaki cukup menyentuh plate dengan tumit ujung kaki.
- Pitcher harus menghadap ke batter.
- Pitcher harus memegang bola jika
akan melakukan pitching dan harus di depan badan.
- Pada waktu melakukan pitching,
pitcher hanya boleh melangkah satu langkah ke depan/ke arah batter dan
gerakan harus simultan.
- Putaran lengan hanya satu kali (ke
belakang).
- Pitcher hanya boleh menahan bola
selama 30 detik.
- Antarkotak bola dengan glove
paling cepat 2 glove.
- Pelanggaran terhadap
ketentuan-ketentuan tersebut di atas oleh pitcher, dinyatakan ilegal pitch
(tidak sah),
- Jika terjadi ilegal pitch, bola
dinyatakan mati, pelari dari base maju satu base, pemukul (batter) memperoleh
tambahan bola.
d. Batting
- Pemukul harus berdiri di dalam
batter's box, sebab jika salah satu kaki keluar dari batter's box pada
waktu pemukul bola dan kena, baik fair ball maupun foul ball, maka
dinyatakan mati (out).
- Pemukul harus sesuai urutan pemukul
atau harus sesuai dengan daftar pemain yang ada di panitia.
- Apabila terjadi out ke-3 (mati
ke-3) pada waktu seorang batter belum menyelesaikan gilirannya maka dia
akan menjadi pemukul pertama pada inning berikutnya.
e. Strike
Strike
dinyatakan kepada batter, apabila:
- Pemukul berhasil atau tidak
berhasil memukul bola dari pitcher yang masuk strike zone maupun yang
tidak termasuk strike zone; apabila hal itu terjadi pada strike III dan
ditangkap catcher, batter, dinyatakan out. Atau jika kurang dari 2 out,
bola dilepaskan oleh catcher dan first base ada pelari, batter dinyatakan
out.
- Foul tape yang ditangkap catcher.
- Foul ball yang terjadi sebelum
pukulan ke-3 dan tidak tertangkap oleh fielder (penjaga).
- Bola dari pitcher yang dipukul
oleh batter tetapi tidak kena.
f. Sliding
Sliding, yaitu berhenti pada suatu base sambil mengerem
dengan cara menjatuhkan badan ke muka atau ke belakang agar sukar di-tick.
g. Mematikan lawan (men-tick)
Pelaksanaannya:
- Tick sebelum pelari sampai di base
(bola tidak boleh dilepas oleh penjaga).
- Jika seorang berlari menuju suatu
base maka cukup membakar atau menginjak base yang akan dituju pelari.
- Regu pemukul dinyatakan tiga kali
mati, maka diadakan pertukaran posisi jaga
h. Cara mendapatkan angka
Pelaksanaannya:
- Setiap pelari dengan pukulan yang
baik dan dapat kembali melampaui home base mendapatkan nilai 1 (satu),
pemain tetap ada di base (tidak keluar).
- Bola dipukul melambung, langsung
dinyatakan mati serta pelari lain harus kembali ke base yang semula
ditempati agar tidak dibakar basenya, pelari yang kembali dapat di-tick.
- Home run, terjadi apabila bola
yang dipukul tidak dapat ditangkap, dengan nilai 2.
B.
Beberapa Hal
Penting dalam Permainan Softball
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan
dalam permainan softball, yaitu:
- Terjadi masalah di lapangan, jika
ada pemain yang melakukan gerakan yang salah pada saat melambungkan bola
atau ada pemain mengganggu.
- Apabila terjadi angka seri sampai
inning 7 maka pertandingan dilanjutkan dengan inning, dan jika masih seri
serta kondisi tidak memungkinkan maka pertandingan diulang.
- Tim yang menolak bermain pada
waktu yang sudah ditentukan atau play ball maka dinyatakan kalah 7–0.
- Time out 1 kali setiap inning
selama 1 menit.
C.
Faktor Keselamatan
Untuk faktor keselamatan beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam permainan softball, yaitu:
- Setiap tim berpakaian softball dan
cap. Di depan pakaian dituliskan nama daerah atau klub, sedangkan di
belakang nomor punggung.
- Pemain penjaga memakai sarung
tangan (glove) yang dibuat dari kulit agak tebal dengan ukuran ± 283,33
gram. Untuk pemain belakang atau catcher dilengkapi juga pelindung muka
(face masker), pelindung kepala (head masker), dan pelindung badan (body
protector).
- Pemukul (stick) sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan oleh PB Perbasasi, yaitu kayu dengan panjang ±
40 cm.
- Bola dibuat dari kulit berwarna
putih dengan ukuran berat ± 190 gram dengan keliling bola 30 cm.
D.
Bermain Softball
dengan Peraturan Sederhana
Pelaksanaannya:
- Jumlah pemain 9 orang.
- Ukuran lapangan persegi panjang.
- Pemukul lebih kecil (pemukul
kasti).
- Bola menggunakan bola tenis.
- Tiap bermain ada penjaga dan ada
yang memukul.
- Setelah memukul bola, siswa
berlari ke base 1, 2, 3, dan kembali ke base 4.
- Nilai 1 untuk pemain yang sudah
menempuh base 1, 2, 3, dan 4.
- Nilai 2 untuk home run.
- Lamanya permainan 1 inning ± 30
menit.
E.
Federasi Softball Internasional
Badan inilah yang
akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris,
dan diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.
Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya
pertandingan antar negara yang bersifatinternasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Kejuaraan
Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang memasuki babak
kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos
kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu sama lain (5
pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan posisi
juara one-game-winner-take-all
championship.
F.
Softball
Indonesia
Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia,
namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah
tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja.
Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu,
sofbol hanya dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok,
terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik
oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi
olahraga bisbol.
Melihat
perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara
setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara
serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya.
Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para
pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia,
diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk
dengan nama PERBASASI (Perserikatan
Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia).
Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol
tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta.
Di samping itu sejak PON VII di Surabaya,
sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Source : Berbagai sumber



Tidak ada komentar:
Posting Komentar